Pages

بسم الله الرحمن الرحيم

Demi masa! Sesungguhnya manusia dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman, dan membuat kerja-kerja kebaikan, dan saling berpesan pada yang benar, dan saling berpesan untuk bersabar. (103:1-3)

Ubat Hati

Berkata seorang ulama, Ibrahim Al-Khawas RA:

“Sesungguhnya ubat hati itu ada lima perkara,
maka ubatilah hati kamu dengan lima perkara tersebut.

Pertamanya, bacalah Al-Quran dengan menghayati isi kandunganya.

Kedua, mengosongkan perut dari terlalu kenyang atau berpuasa.

Ketiga, bangun (beribadat) di waktu malam.

Keempat, menghampirkan diri kepada Allah beribadat/zikirullah) di sepertiga malam dan,

Kelimanya, sentiasa bersama-sama di dalam majlis orang-orang yang soleh ”.

Rabu, 17 Disember 2008

Rasulullah S.A.W. Dan Seorang Arab Badwi

Di waktu Rasulullah SAW. sedang asyik bertawaf di Kaa'bah, beliau mendengar seorang di hadapannya bertawaf, sambil berzikir: "Ya Karim! Ya Karim!"

Rasulullah S.A.W menirunya membaca "Ya Karim! Ya Karim!"

Orang itu lalu berhenti di salah satu sudut Ka'bah, dan berzikir lagi: "Ya Karim! Ya Karim!"

Rasulullah SAW yang berada dibelakangnya mengikuti zikirnya "Ya Karim! Ya Karim!"

Merasa seperti di olok-olokan, orang itu menoleh kebelakang dan terlihat olehnya seorang laki-laki yang gagah, lagi tampan yang belum pernah dikenalinya.

Orang itu lalu berkata: "Wahai orang tampan! Apakah engkau memang sengaja memperolok-olokan ku, karena aku ini adalah orang Arab badwi? Kalaulah bukan karena ketampananmu dan kegagahanmu, pasti engkau akan aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah".

Mendengar bicara orang badwi itu, Rasulullah S.A.W tersenyum, lalu bertanya: 'Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?

''Belum", jawab orang itu.

"Jadi bagaimana kau beriman kepadanya?" Rasulullah S.A.W bertanya.

"Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan saya membenarkan putusannya sekalipun saya belum pernah bertemu dengannya," kata orang arab badwi itu pula.

Rasulullah S.A.W pun berkata kepadanya: 'Wahai orang Arab! Ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat!'

Melihat Nabi di hadapannya, dia tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya. "Tuan ini Nabi Muhammad?!"

''Ya,' jawab Nabi S.A.W. Dia segera tunduk untuk mencium kedua kaki Rasulullah S.A.W.

Melihat hal itu, Rasulullah SAW menarik tubuh orang Arab itu, seraya berkata kepadanya: "Wahai orang Arab! Janganlah berbuat serupa itu. Perbuatan serupa itu biasanya dilakukan oleh hamba sahaya kepada tuannya. Ketahuilah, ALLAH mengutusku bukan untuk menjadi seorang yang takabur yang meminta dihormati, atau diagungkan, tetapi demi berita gembira bagi orang yang beriman, dan membawa berita ancaman bagi yang mengingkarinya".

Ketika itulah, Malaikat Jibril A.S. turun membawa berita dari langit dia berkata: "Ya Muhammad! Rabb As-Salam (puncak keselamatan) menyampaikan salam kepadamu dan berfirman: Katakanlah kepada orang Arab itu, agar tidak terpesona dengan belas kasih ALLAH. Ketahuilah bahwa ALLAH akan menghisabnya di hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil mahupun yang besar!".

Setelah menyampaikan berita itu, Jibril A.S kemudian pergi. Orang Arab itu pula berkata: 'Demi keagungan serta kemulian ALLAH, jika ALLAH akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan denganNYA!' kata orang Arab badwi itu. "Apakah yang akan engkau perhitungkan dengan ALLAH?" Rasulullah S.A.W bertanya kepadanya.

"Jika ALLAH akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa besar maghfirahNYA", jawab orang itu.

"Jika DIA memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan mem perhitungkan betapa keluasan pengampunanNYA. Jika DIA memperhitungkan kekikiran hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa kedermawananNYA!".

Mendengar ucapan orang Arab badwi itu, maka Rasulullah S.A.W pun menangis mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab badwi itu, air mata baginda S.A.W meleleh membasahi janggutnya.

Lantaran itu Malaikat Jibril A.S turun lagi seraya berkata: "Ya Muhammad! Rabb As-Salam menyampaikan salam kepadamu, dan berfirman: Berhentilah engkau dari menangis! Sungguh kerana tangismu, penjaga Arasy lupa dari bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga ia bergoncang. Nah, katakan kepada temanmu itu, bahwa ALLAH tak akan menghisab dirinya, juga tak akan memperhitungkan kemaksiatannya. ALLAH sudah mengampuni semua kesalahannya dan ia akan menjadi temanmu di syurga nanti!"

Betapa sukanya orang Arab badui itu, apabila mendengar berita tersebut. Ia lalu menangis kerana tidak berdaya menahan keharuan dirinya.

Tiada ulasan: