Pages

بسم الله الرحمن الرحيم

Demi masa! Sesungguhnya manusia dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman, dan membuat kerja-kerja kebaikan, dan saling berpesan pada yang benar, dan saling berpesan untuk bersabar. (103:1-3)

Ubat Hati

Berkata seorang ulama, Ibrahim Al-Khawas RA:

“Sesungguhnya ubat hati itu ada lima perkara,
maka ubatilah hati kamu dengan lima perkara tersebut.

Pertamanya, bacalah Al-Quran dengan menghayati isi kandunganya.

Kedua, mengosongkan perut dari terlalu kenyang atau berpuasa.

Ketiga, bangun (beribadat) di waktu malam.

Keempat, menghampirkan diri kepada Allah beribadat/zikirullah) di sepertiga malam dan,

Kelimanya, sentiasa bersama-sama di dalam majlis orang-orang yang soleh ”.

Isnin, 5 Januari 2009

Kurma Madinah

Ketika Rasulullah S.A.W memerintahkan para sahabatnya untuk segera berangkat ke Tabuk menghadapi kaum kafir, mereka semua bersegera menyambutnya. Hanya beberapa orang sahabat yang tidak mengikuti peperangan tersebut, selain orang tua, para wanita dan anak-anak serta orang-orang munafik. Musim menuai kurma hampir tiba dan masa itu musim panas yang terik sedang melanda, sementara perbekalan dan persenjataan yang dimiliki sangat minima, akan tetapi Rasulullah S.A.W dan para sahabatnya R.A. tetap berangkat.

Diwaktu itulah keimanan dan pengorbanan para sahabat diuji. Orang-orang munafik mulai menyebarkan desas-desus dan menghasut para sahabat R.A. agar tidak meninggalkan kebun kurma mereka dan tidak menyertai peperangan tersebut. Hasutan para munafiqin itu tidak hanya kepada para sahabat r.ahum. tetapi isteri para sahabat R.A. pun tidak luput dari hasutan mereka.

Mereka para munafiqin itu berkata, "Suami-suami kalian pergi ke Tabuk sementara kurma di kebun-kebun kalian sebentar lagi ranum, siapakah yang akan mengurusnya. Mereka meninggalkan kesempatan yang bagus ini dan pergi meninggalkannya begitu saja".

Isteri-isteri para sahabat itu menjawab dengan keimanan mereka, "Pencari rezeki telah pergi dan Pemberi rezeki telah datang".

Pada masa itu Rasulullah S.A.W dan para sahabat R.A. dengan pertolongan Allah S.W.T kembali dari peperangan dalam waktu yang sangat singkat. Allah S.W.T menjaga kebun-kebun kurma dan keluarga mereka. Tidak satupun buah kurma yang telah masak itu jatuh dari tangkainya, hasil tuaian mereka berlipat ganda hasilnya dan walaupun demikian harga kurma Madinah saat itu mencapai harga tertinggi sehingga para sahabat R.A. tidak mendapatkan kerugian sedikit pun.

Sampai saat ini kurma Madinah adalah yang paling digemari dan terkenal di mana-mana.

Tiada ulasan: